Penebus Dosa
Rasulullah saw menegaskan: ”Ada sebagian dosa manusia yang tidak
dapat diampuni dengan melakukan sholat, puasa, zakat, haji dan umrah.
Tapi dosa tersebut terampuni lantaran prihatin memikirkan nafkah
keluarga”. (HR Imam Muslim).Keprihatinan dan kesulitan mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mempunyai keistimewaan yang luar
biasa. Disamping termasuk bagian dari ibadah, juga dapat dijadikan
sarana penebus dosa, yang dosa tersebut tidak dapat diampuni oleh Allah
dengan melakukan ibadah fardhu maupun ibadah sunat.
Amal Istimewa
Bekerja keras dengan penuh tawakal sangat dianjurkan oleh Islam dan termasuk amal ibadah yang istimewa. Ketika Rasulullah saw ditanya tentang amal manakah yang istimewa? Jawab beliau adalah bekerja dengan ketrampilan tangan sendiri, Bahkan Rasulullah saw menegaskan: ”Bukanlah orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan meninggalkan aktivitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia, dan bukan pula orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktivitas ibadah. Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang melaksanakan keduanya: rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan dapat dijadikan sarana meraih kebahagiaan akhirat. Karenanya, janganlah kalian menjadi manusia pemalas.” (HR. Ibnu Asakir dari Anas).
Bagian dari Sedekah
Bekerja mencari nafkah yang halal adalah termasuk sedekah. Rasulullah saw menegaskan: “Apa saja yang engkau makan untuk dirimu sendiri adalah termasuk sedekah. Apa saja yang engkau berikan kepada anakmu adalah termasuk sedekah. Apa saja yang engkau berikan kepada istrimu adalah termasuk sedekah. Dan apa saja yang engkau berikan kepada pembantumu adalah termasuk sedekah bagi dirimu.” (HR Thabrani dari Miqdam bin Ma’dikariba). Di riwayat lain, Rasulullah saw telah menegaskan: ”Barangsiapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan barangsiapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah.” (HR Ahmad dari Abu Umamah Al-Bahili).
Kelelahan dalam bekerja, dapat pula dijadikan tebusan dosa.Rasulullah saw menyatakan: “Barangsiapa di sore hari merasa kecapaian, karena seharian bekerja mencapai kecukupan keluarga, maka pada sore hari itu pula dia mendapatkan curahan ampunan dosa.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
Bekerja keras dengan penuh tawakal sangat dianjurkan oleh Islam dan termasuk amal ibadah yang istimewa. Ketika Rasulullah saw ditanya tentang amal manakah yang istimewa? Jawab beliau adalah bekerja dengan ketrampilan tangan sendiri, Bahkan Rasulullah saw menegaskan: ”Bukanlah orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan meninggalkan aktivitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia, dan bukan pula orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktivitas ibadah. Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang melaksanakan keduanya: rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan dapat dijadikan sarana meraih kebahagiaan akhirat. Karenanya, janganlah kalian menjadi manusia pemalas.” (HR. Ibnu Asakir dari Anas).
Bagian dari Sedekah
Bekerja mencari nafkah yang halal adalah termasuk sedekah. Rasulullah saw menegaskan: “Apa saja yang engkau makan untuk dirimu sendiri adalah termasuk sedekah. Apa saja yang engkau berikan kepada anakmu adalah termasuk sedekah. Apa saja yang engkau berikan kepada istrimu adalah termasuk sedekah. Dan apa saja yang engkau berikan kepada pembantumu adalah termasuk sedekah bagi dirimu.” (HR Thabrani dari Miqdam bin Ma’dikariba). Di riwayat lain, Rasulullah saw telah menegaskan: ”Barangsiapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan barangsiapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah.” (HR Ahmad dari Abu Umamah Al-Bahili).
Kelelahan dalam bekerja, dapat pula dijadikan tebusan dosa.Rasulullah saw menyatakan: “Barangsiapa di sore hari merasa kecapaian, karena seharian bekerja mencapai kecukupan keluarga, maka pada sore hari itu pula dia mendapatkan curahan ampunan dosa.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar